Di tengah pertempuran Zamboanga, 5 tentara Filipina malah menjarah
Lima orang prajurit Filipina ditahan karena menjarah di tengah pertempuran melawan pasukan pemberontak Moro (MNLF). Demikian juru bicara militer mengatakan, Selasa (24/9/2013).
Para prajurit itu ketahuan menjarah pada 20 September lalu ketika rekan-rekan mereka tengah sibuk bertempur melawan pasukan MNLF yang menguasai sebagian kota Zamboanga.
"Para prajurit melaporkan rekan mereka sedang menjarah di tengah pertempuran. Kabar ini diterima markas besar. Panglima tertinggi memerintahkan mereka ditahan dan diperiksa," kata juru bicara militer Filipina, Letkol Ramon Zagala.
Setelah para prajurit nakal itu ditangkap, Zagala menambahkan, semua barang hasil jarahan mereka berupa senjata api dan barang-barang pribadi dikembalikan kepada pemiliknya.
Militer Filipina sudah lama dituding kerap melakukan aksi kekerasan terhadap rakyat dan anggota militer jarang mendapatkan hukuman atas pelanggaran yang mereka lakukan di medan tempur.
Ratusan polisi dan tentara masih terus bertempur di kota Zamboanga, Mindanao sejak 200 orang anggota MNLF menguasai pinggiran kota itu pada 9 September.
Sejauh ini, 15 tentara dan polisi tewas. Sedangkan di pihak MNLF setidaknya 104 orang sudah kehilangan nyawa. Puluhan anggota MNLF juga sudah menyerah, namun sebagian lainnya masih bebas dan menyandera warga.
Di kota Zamboanga, helikopter serbu MG-520 dan sebuah pesawat tempur SF-260 menembaki kawasan hutan bakau yang diyakini menjadi tempat persembunyian anggota MNLF.
Sementara, kapal-kapal angkatan laut juga menembaki hutan bakau meski belum jelas apakah tembakan itu mengenai sasaran atau tidak.
Para prajurit itu ketahuan menjarah pada 20 September lalu ketika rekan-rekan mereka tengah sibuk bertempur melawan pasukan MNLF yang menguasai sebagian kota Zamboanga.
"Para prajurit melaporkan rekan mereka sedang menjarah di tengah pertempuran. Kabar ini diterima markas besar. Panglima tertinggi memerintahkan mereka ditahan dan diperiksa," kata juru bicara militer Filipina, Letkol Ramon Zagala.
Setelah para prajurit nakal itu ditangkap, Zagala menambahkan, semua barang hasil jarahan mereka berupa senjata api dan barang-barang pribadi dikembalikan kepada pemiliknya.
Militer Filipina sudah lama dituding kerap melakukan aksi kekerasan terhadap rakyat dan anggota militer jarang mendapatkan hukuman atas pelanggaran yang mereka lakukan di medan tempur.
Ratusan polisi dan tentara masih terus bertempur di kota Zamboanga, Mindanao sejak 200 orang anggota MNLF menguasai pinggiran kota itu pada 9 September.
Sejauh ini, 15 tentara dan polisi tewas. Sedangkan di pihak MNLF setidaknya 104 orang sudah kehilangan nyawa. Puluhan anggota MNLF juga sudah menyerah, namun sebagian lainnya masih bebas dan menyandera warga.
Di kota Zamboanga, helikopter serbu MG-520 dan sebuah pesawat tempur SF-260 menembaki kawasan hutan bakau yang diyakini menjadi tempat persembunyian anggota MNLF.
Sementara, kapal-kapal angkatan laut juga menembaki hutan bakau meski belum jelas apakah tembakan itu mengenai sasaran atau tidak.
0 komentar: